Daisypath Anniversary Years Ticker

Tuesday, October 8, 2013

THE CONJURING AND MY RECENT NEWS

Dua bulan lalu, tepatnya tgl 12 Agustus 2013, setelah dibujuk berhari-hari, akhirnya suami saya mau juga diajak nonton film yang konon jadi film terseram tahun ini. Ya kalo ceritanya sih menurut saya standar-standar aja, tapi mungkin karena diangkat dari kisah nyata, jadi sukses bikin yang nonton tambah jiper. Ngebayangin semua yang disajikan di depan mata sepanjang film itu dulu pernah benar-benar terjadi, memang bikin merinding dan agak sulit dipercaya. Kecuali buat sebagian orang kali ya, yang emang sering berurusan dengan mahluk-mahluk gaib.
#untunggakpunyasixthsense
#makasihdeh

Suami saya itu paling muales diajak nonton film horror. Dari awal nikah sampe sekarang, dia emoh banget. Horror di sini maksudnya film seram yang ada hantunya ya, kalo film seram tapi gak pake hantu, kayak thriller gitu, yang tokoh pembunuhnya masih manusia, bukan mahluk gaib, dia masih mau nonton (kadang-kadang).


Tapi saya curiga, sebenarnya film serem yg gak pake hantu pun kayaknya dia gak suka. Soalnya dari dulu saya ajakin nonton House Of Wax, yg jelas-jelas pembunuhnya tuh orang, dia gak mau nonton. Malah waktu akhirnya di suatu hari libur pas siang-siang cuacanya lagi adem, saya setelin film House Of Wax, dia protes. Saya bilang, "Kan pembunuhnya bukan hantu, pembunuhnya orang!" Tau gak dia bilang apa? "Ah, pembunuhnya hantu nih, aku tauu.. udah ah matiin, males liatnya!" Hehehehe.. bilang aja takut.

Ok balik ke The Conjuring. Maaf ya spoiler. Buat yang belum nonton dan gak mau imajinasinya rusak gara-gara tulisan saya, boleh udahan bacanya. Nontonlah dulu, baru balik lagi ke sini, lanjutin bacanya, hehehe..






Jadi kisahnya ada suami istri Perron dengan lima anak cewek yang cantik-cantik, pindah ke rumah tua yang berhasil mereka beli dengan kemampuan finansial mereka yang pas-pasan. Suaminya cuma supir truk, istrinya IRT. Rumah tua ini ternyata dulunya ditempatin Bathsheba, orang yg kelakuannya gak bener, karena nyembah setan. Dia belajar untuk jadi penyihir dan kepergok membunuh anaknya sendiri sebagai ritual persembahan kepada setan. Suaminya meninggalkannya dan karena didemo sama para penduduk, dia akhirnya gantung diri di pohon belakang rumah tersebut setelah sebelumnya mengutuk siapapun yang berani menempati tanahnya. Kejadian itu kurang lebih 2 abad yang lalu, dan tahun 1971 keluarga Perron menempati rumah tersebut. Karena banyak kejadian aneh , mereka pun minta bantuan paranormal untuk mengusir roh jahat dari rumah mereka. Dengan bantuan pasangan paranormal suami istri Warren, keluarga Perron jadi tahu sejarah rumah hantu tersebut dan keluarga-keluarga yang jadi korban setelah menempatinya.


Singkat cerita, ada beberapa adegan yang kayaknya membekas banget di ingatan suami saya.

Pertama, adegan yang nunjukin bahwa jam di rumah itu selalu mati di angka 03:07 dini hari. Di jam segitu juga biasanya para hantu di rumah itu beraksi.

Nah, suatu malam waktu saya dan suami lagi di Bandung, seperti biasa, tiap mau tidur kami pasti minum air putih segelas gede. Trus biasanya tengah malam suami terbangun karena pengen pipis. Kalo saya biasanya baru pipis pas mau sholat subuh. Malam itu suami terbangun, kebelet pipis dan langsung tertegun waktu ngeliat jam, 03.07. Hahahahahaha..

Kayaknya dia agak-agak dilema; pipis, nggak, pipis, nggak, pipis, nggak, pipis.. ya udah pipis aja deh. Tapi dengan kondisi pintu kamar gak ditutup, dan pintu kamar mandi juga gak ditutup. Setelah kelar, dia lari ke kamar, lumpat ke kasur, masup ke balik selimut.
#warkop-abiiiss

Pengalaman berikutnya, belum lama ini, tanggal 18 September 2013. Kali ini memang kejadiannya menyedihkan. Jam 04.00 subuh saya terbangun karena bunyi HP. Perasaan langsung ngga enak. Telepon dari Bandung, dari ibu mertua saya. Saya buru2 duduk, dan mengangkat telepon. Ibu mertua saya mengabari om Muchlis, omnya suami saya, meninggal mendadak, tanpa sakit apa-apa.

Inna lillahi wa inna ilaihi roji'un.. Saya syok dan menangis sesenggukan. Suami terbangun dan ketakutan, "Ada apa..? Sayang, ada apaaa..?" Saya jelasin sambil engap-engapan.

Saya cerita dulu tentang om Is, panggilan kami untuk almarhum. Beliau ini jasanya luar biasa besaaaar dalam membantu suami saya menyelesaikan pendidikannya. Bukan dari segi materil, tapi lebih dari segi moril.

Beliau adalah dosen UNISBA, dan seingat saya kerjaannya emang cuma bantuin orang melulu. Kayaknya gak ada deh orang yang bisa sebel sama orang sebaik beliau. Sampe ponakan-ponakan saya dan suami yang kecil kemrucil semua tergila-gila sama om Is. Kalo udah ketemu sama om Is, mereka bisa nempel kayak perangko. Bener-bener orang yang luar biasa. Semoga Allah SWT menempatkan beliau di tempat terindah di sisiNya, amal jariyahnya insya Allah banyak, ilmu yang bermanfaat insya Allah juga banyaaaaak banget yang diwariskan untuk ratusan bahkan mungkin ribuan mahasiswa yang pernah dididiknya. Dan dua orang anaknya, Bima dan Satria, dua orang anak yang soleh, insya Allah akan selalu mendoakan beliau, dan menjadi ladang amal beliau setelah kepergiannya.

Allahummagfirlahu warhamhu, wa'afihi wa'fu anhu.. (Ya Allah, ampunilah dosa-dosanya, kasihanilah dia, lindungilah dia, dan maafkanlah dia..)

Hari itu juga setelah sholat subuh kami berangkat ke Bandung. Di jalan saya masih nangis sesekali. Suami diem aja sepanjang jalan. Pasti dia sedih banget. Tiba-tiba dia bilang, "Aku pas liat kamu duduk sambil nangis gelap-gelapan, ngomong sendiri, langsung inget The Conjuring.."
#kemudianhening
#laluketawa

Ternyata dia inget adegan si Christine, anak ketiga keluarga Perron di film The Conjuring. Jadi si Christine ini lagi tidur, tapi ada yang narik-narik kakinya. Tapi pas dia bangun, ternyata gak ada siapa-siapa. Trus dia nyium bau busuk, sampe nuduh-nuduh Nancy, kakaknya, yg tidur di ranjang sebelahnya yg kentut. "Lu kentut ya?" gitu.

Yang lebih horror lagi, waktu Christine liat seseorang berdiri di belakang pintu kamarnya. Melihat ada sosok menyeramkan di dalam ruangan yg remang-remang gitu, dia ampe ga bisa ngomong, cuma bisa sesenggukan nangis karena takuuuut..

Eeeaa.. Jadi om Deri pikir, saya ngeliat sosok menyeramkan ya? Trus ketakutan sampe nangis sesenggukan, gitu??

Dia bilang iya, karena pas melek, kok bininya nangis sambil ngeliat tembok, dan dalam hati langsung ngomong, "Oh, great, ada Conjuring di rumah gue.."

-----Bagoooooss-----

Saya lagi nangis + dia ngomong gitu = saya nangis sambil ketawa.

O iya, tulisan ini berawal gara-gara saya liat my bestie Dietra posting fotonya di depan rumah hantu La Piazza, dan saya jadi tergoda pengen ke situ.




Ini si Dietra lagi di depan Yurei Kanagawa, RS berhantu ala Jepang, di La Piazza


Kenapa bisa nyambung ke film The Conjuring? Karena gara-gara foto itu, saya jadi posting status berikut ini di FB.





Lalu berlanjut status ini.



 Selanjutnya, kejadian deh tulisan ini.. :)




Tuesday, September 17, 2013

THE VOW

Pemerhati film terutama para penggemar Channing Tatum pasti tau ini bukan film baru. Filmnya sendiri dirilis tahun 2012. Tapi saya pengen aja ngebahas film yang satu ini. Mungkin karena sisi romantis saya lagi ada di level agak tinggi minggu-minggu ini.  Bahkan rasanya lebih condong ke perasaan sentimentil, karena apapun yang bikin air mata menetes, mau itu film, lagu, berita, artikel, apapun pokoknya, yang membuat perasaan sedikit bergejolak dan membuat leher tercekat, rasanya ingin saya bagi rasakan juga pada orang-orang di sekitar saya, hehehe..

The Vow bercerita tentang sepasang suami istri muda yang crazy about each other. Mirip-mirip saya ama suami saya gitu deh.. #ditimpuk.

Suatu ketika mereka mengalami kecelakaan mobil sepulang nonton film di malam bersalju yang syahdu. Kecelakaan ini mengakibatkan sang istri, Paige (Rachel McAdams), mengalami amnesia dan sang suami, Leo (Channing Tatum), mengalami galau, hehehe.. Walaupun ada "amnesia"nya, jangan lantas berpikir kisah ini "sinetron banget" karena sama sekali nggak ada sinetron-sinetronnya. Sedihnya sih iya, kayak sinetron, tapi gak ada tokoh antagonis yang mendelik bengis dan senyum-senyum licik melihat si Paige kehilangan ingatan, tapi lalu panik karena Paige kejedot pintu dan tiba-tiba memorinya balik lagi. Nggak ada tuh.

Jadi pas di rumah sakit, waktu si Paige sadar setelah beberapa lama koma, dia gak ngenalin suaminya sama sekali. Tapi dia kenal ayah dan ibunya, mantan pacarnya, adiknya, teman-teman lamanya, pokoknya semua dia ingat kecuali kehidupannya 5 tahun terakhir. Padahal 5 tahun terakhir itulah masa-masa dia berkenalan dan menikah dengan Leo. Gimana gak galau coba si Aa Leo (bukan DiCaprio).

Ya kalo saya jadi si Paige mah ya, bangun-bangun ada Channing Tatum ngaku jadi suami saya, trus minimal dia nunjukin buku nikah aja, paling saya cuma tersipu-sipu sambil bilang, "masa sih, kamu ga boong kan?" abis itu gak ada pertanyaan lagi deh. Mari kita bikin anak. #eh.



Quote kayak gini bertebaran di internet setahun yang lalu, pas The Vow baru dirilis.

Serius lagi ah. Penolakan-penolakan Paige akan kehidupan yang gak dikenalinya itu dihadapi si Leo dengan tabah, atau lebih tepatnya ditabah-tabahin. Dikuat-kuatin. Karena, jangankan memeluk sang istri, disentuh dikit aja si Paige bisa langsung lompat. Ngobrol juga gak nyambung, apalagi bobo bareng. Nehi aja kata Paige. Gue gak kenal siapa elu. Tapi Leo terus melakukan pendekatan, berusaha mengajak Paige bertemu orang-orang terdekatnya selama 5 tahun terakhir, menunjukkan hasil karya seni patung buatan Paige yang indah-indah (tapi sama sekali gak nempel di memorinya). Paige bahkan gak tahu kalo dia seorang seniman. Yang dia tahu, dia adalah mahasiswi hukum.

Tapi pendekatan Leo yang penuh kesabaran itu akhirnya sia-sia, karena Paige memilih kembali ke ayah ibunya, dan memutuskan untuk bercerai dari Leo. Melihat Paige saat itu lebih bahagia bila hidup bersama kedua orang tuanya, maka Leo mengalah. Paige pada dasarnya memang berusaha untuk bisa membalas perhatian Leo, tapi ya gimanaaa, namanya orang gak kenal, tetap aja gak bisa-bisa biar dipaksain juga. Paige juga bingung, apa yang terjadi dalam 5 tahun terakhir, kenapa dia bisa menjauh dari ayah dan ibunya, kenapa dia bisa kenal Leo, yang berada jauh di luar lingkungan keluarganya, dan berasal dari strata yang berbeda. (O iya, si Leo yang yatim piatu ini adalah seorang musisi dan pemilik studio rekaman kecil). Karena jawabannya gak ada, dan dia merasa gak punya masalah sama keluarganya, pun ama Leo gak nyambung-nyambung, maka bercerailah mereka secara baik-baik.

Paige kembali mendaftar ke sekolah hukum, dan menjalani kehidupan lamanya yang "baru". Tapi dia akhirnya menemukan bahwa keluarganya menyimpan rahasia besar yang dulu mengakibatkan dia pergi dari rumah. Itu dia ketahui ketika bertemu dengan teman lamanya, Diane, yang selalu menghindar setiap kali bertemu dengannya atau keluarganya. Ternyata Diane pernah berselingkuh dengan ayah Paige (yup, Diane begituan sama bokapnya Paige, yaiks..), lalu ke-gep sama ibunya (ibunya Paige ya, bukan ibunya Diane, hehe.. gak penting). Dan itulah yang dulu menyebabkan Paige kabur dari rumah. Karena marah. Marah pada kelakuan ayahnya, marah pada sikap ibunya yang tetap menerima ayahnya dan memaafkan perselingkuhan itu. Marah pada lingkungan yang diam saja menerima kenyataan pahit itu, dan bersikap seolah tak terjadi apa-apa. 


Dan Paige bertambah kesal betapa keluarganya saat ini menutup-nutupi semua itu, apalagi ketika ia mengetahui salah satu alasannya adalah agar dia gak kembali ke pelukan Leo, yang status sosialnya berada jauh di bawah mereka.

Paige masih berusaha menjalani kembali kuliah hukumnya, tapi sementara dosen menjelaskan mata kuliah di depan kelas, Paige asyik sendiri membuat sketsa patung di bukunya, dan itu membuatnya terhenyak. Seperti kata Paige, "It's crazy that my hands remember what my mind forgot." 

Kisah pun seperti berulang lagi. Paige memutuskan untuk berhenti kuliah hukum dan masuk ke Art Institute untuk memperdalam seni. Dia kembali meninggalkan rumah, namun kali ini dengan hati yang lebih tenang dan berdamai dengan kekhilafan ayahnya. Perginya pun dengan pamit baik-baik ke keluarganya. Jodoh gak ke mana ya ternyata. Waktu sedang beres-beres file dan perlengkapan seninya, dia menemukan tulisan tangannya di atas brosur kafe tempat dia dan Leo sering nongkrong dulu, Cafe Mnemonic. Di situ tertulis coretan puisi (vow) yg akan diucapkannya saat menikahi Leo.

Walaupun sudah tidak tinggal bersama orang tuanya, Paige gak lantas pergi menemui Leo. Dia benar-benar menjalani hidup sendiri dari awal, mencoba menata kembali kehidupan seperti yang diinginkannya. 6 bulan setelah kembali memperdalam ilmu di institut seni, Paige pergi ke Cafe Mnemonic dan bertemu Leo di sana. Iya, iya, sampe sini emang sinetron banget. Tapi percayakah anda, kalau saya bilang ini adalah kisah nyata?

Yup, ini kisah nyata. Paige dan Leo akhirnya menikah lagi. Di akhir film ditampilkan foto asli pasangan ini, bersama dua anak mereka. So sweet. Paige memang tak pernah mendapatkan kembali ingatannya yang hilang. Tapi dia tetap kembali melewati jalan yang sama yang pernah ditempuhnya untuk bertemu sang suami, Leo.

Bagus banget yaaa tulisannya, eh kisahnya. Buat yang belum pernah nonton, film ini recommended. Nonton deh. Bisa bikin kita lebih menghargai kehidupan dan keajaiban-keajaiban yang ditawarkan di dalamnya. Buat yang udah pernah nonton, gak ada salahnya ditonton lagi. Buat yang gak terlalu suka, ya gak apa-apa sih, selera orang kan beda-beda hehe..

Karena filmnya bergenre drama romantis, jadi banyak gambar-gambar bagus yang bisa dinikmati sepanjang cerita. Ini di antaranya.


Keluar dari bioskop, liat yg kayak gini, bahkan si Paige yang dari bayi udah kenal salju aja bilang, "It's beautiful."

Cantik yaaa..


Pas baru nikah.
 

Karya seni cantik ini namanya Cloud Gate, letaknya di Millenium Park, Chicago, Illinois, USA. Keren gila!



Lagi bingung-bingungan, "Aa teh kudu kumaha ieu Neng?" tanya si Leo.



Paige lagi nonton rekaman pernikahan mereka.

Mau ngajak merit aja malu-malu, pake minta tolong ama pancake, hehe..


Kampusnya si Paige, sekaligus tempat nikah mereka.



OTW ke rumah mertua.

Weks, mertua gue tajir beud..!

Kamarnya asyiiik, padahal rumah mereka luarnya jelek loh.

Paige lagi berusaha menelusuri ingatannya.

Leo lagi curhat sama sahabatnya. "Bini gue gak mau gue pegang-pegang."

Gak tau ini nih maksa, atau emang beneran nama kafenya Mnemonic. Karena Mnemonic adalah semacam alat untuk membantu seseorang mengingat suatu kejadian, fakta, atau apapun yang berhubungan dengan memori.

Ini ending-nya, lagi-lagi salju.. gambarnya indah, bikin yang nonton jadi semriwing nyess.. (padahal di kamar lagi gerah :P)

Sunday, June 23, 2013

KECEWA

Kalo mau jalan-jalan biasanya suami nyuruh saya mandi duluan. "Soalnya kamu pasti lama dandannya," kata suami. Ya iya dong om, pan nikah ama cewe, kalo nikah ama cowo pasti gak pake dandan. 

Trus, udah seneng nih besok AKHIRNYA suami mau nemenin saya nonton Man of Steel (iyeee tauuuk, telat banget dah eike!). Dari siang udah dimasakin yang enak-enak, (eh.. cuma capcay ama udang asam manis ama ayam goreng plus sambel terasi sih, tapi enak lho katanyaaa..), dan dari Jumat malem udah dipasangin sprei baru yang wanginya suwer tekewer-kewer, demi menyatakan betapa daku senang sekali dijanjiin nonton Man of Steel hari Minggu ini. 

Malemnya dia mo bobo daku pijit-pijitin, janji baru berenti kalo udah bobok. Naaah.. saat sesi pijit-pijit ini nih, suami ngomong, "besok kita ga jadi nonton ya, ada tamuku mau dateng." Uh, daku terdiam.. pause mijit agak lamaaaaa.. trus tau-tau terasa nyesek, gondok, sepet, pait, pedes, kayak pake cabe rawit 12 biji deh rasanya, gak karu-karuan, intinya: KECEWA. 

Huhuhuhu.. istri solehah sempet protes-protes dikit tapi tetep tak berdaya karena gak suka ribut, udah malem (apa sih), jadi suami bilang, "udah aja deh, mijitnya jadi ga bener gini sih.." (ya kalee istrinya lagi shock pak, lupa cara mijit yang enak). 

Abis itu suami bobok pules, dan saya gak bisa tiduuuuuur, lirik jam di kompi, 3:40 huhuhuhu.. Bukannya shallow atau sok ngambek apalagi galau ga jelas, tapi saya nih lagi jenuh banget 24 jam di rumah terus, butuh refreshing jalan-jalan. Tapi kenapa kamu susaaaaah banget untuk ngerti itu suamiii.. ih udah 3:47 aja. Yak, mari kita browsing-browsing lagi. Lumayan buat menjauh dari kasur tapi masih di kamar-kamar juga hehehe..



Update:
Ternyata kecewanya bisa didelete nih pemirsaaa.. Hari Minggu siang waktu saya lagi teler abis masak dan beberes rumah plus malamnya gak tidur sama sekali.. (fiuh), suami ngebangunin dan nanya pelan-pelan, "Sayang, kita jadi nonton gak?" 

Yaaaaaayy.. Biar kata baru tidur sejam tapi dijabanin dah bangun, walau sempoyongan. Makan siang dulu, trus capcus deh ke mal favorit kami, hahahahaha..

Sampe sana sekitar jam 2-an, dapetnya jam bioskop yang sore, 15.45, lumayan agak di depan dan di pinggir pula duduknya, tapi gak apa-apa deh. Filmnya seruuuu.. 

Di sebelah saya anak-anak 2 orang cewek cowok, kayaknya kakak adik, paling umurnya sekitar 11-12 tahun gitu. Pas adegan ciuman dia pada tutup mata. Pinter ya, padahal di situ gak ada orang tuanya. Terus kalo pas adegan yg musuhnya Superman kalah, atau jatuh, atau dipukul, mereka nyebut, "Yes!" sambil narik tangan ala Kevin Home Alone wkwkwkwkwk.. suwer lucu!

Sekian update-nya, terima kasih.. hehehehe..

Wednesday, June 12, 2013

PENGALAMAN KENA DEMAM BERDARAH

Yang udah pernah ngerasain Demam Berdarah, pasti tau gimana gak enaknya badan waktu lagi dihajar penyakit ini. Tapi buat yang belum pernah ngerasain, semoga sedikit info saya di bawah ini bisa membantu yaa..

Jumat sore, 17 Mei 2013
Saya merasa badan saya nggak karuan. Panas tinggi, sakit dan ngilu dari punggung hingga betis, badan lemas seperti nggak ada tenaga. Saya istighfar sambil bertanya-tanya ada apa nih, badan kok begini amat sih rasanya, karena pagi dan siangnya saya masih baik-baik saja. Memang sih beberapa hari sebelumnya saya sering merasa pegal-pegal di sekitar punggung, tapi saya pikir itu karena saya kelelahan saja setelah mengurus rumah. Sesudah makan malam, saya minum parasetamol untuk menghilangkan demam, kemudian istirahat.


Sabtu, 18 Mei 2013
Ternyata paginya badan makin tidak karuan. Maka sabtu sore itu saya diantar suami ke dokter. Dokter memperkirakan saya terkena typhus dan diberi 7 macam obat. Saya harus full istirahat selama sabtu-minggu ini dan nggak boleh bekerja. Weekend berlalu tapi saya masih merasa sakit. Panas sudah turun, tapi keringat dingin mengucur terus seperti orang mandi. Lemasnya bukan main.   


Senin, 20 Mei 2013
Menstruasi! Duh, jadi makin takut ngalamin dehidrasi. Saya minum air bergelas-gelas dan teh hangat manis agar tidak lemas.  

Selasa, 21 Mei 2013
Obat dari dokter habis. 

Rabu, 22 Mei 2013
Karena kondisi saya tidak membaik juga, saya pun sms dokter dan nanya apakah saya perlu tes darah. Dokter menyarankan saya untuk melakukan tes darah antara lain: Widal test, Trombosit, Leukosit, dan Hb. Setelah tes darah dilakukan, saya bawa hasilnya ke dokter. Dokter bilang saya positif kena demam berdarah.

Kecil, tapi gigitannya mematikan!



Dokter menyarankan saya dibawa ke rumah sakit karena walaupun trombosit saya masih 157.000 (Trombosit normal jumlahnya 150.000-400.000), tapi saya terlihat sangat lemah, dikhawatirkan trombosit saya makin menurun. Malam itu perasaaan saya makin gak karuan karena keringat dingin yang membanjir makin parah. Pandangan mulai kabur dan saya hampir tak kuat jalan lagi. Suami melarikan saya ke IGD RS Pelabuhan, rumah sakit yang jaraknya paling dekat dari rumah saya. Segera saya diinfus cairan dan dilakuan pemeriksaan darah ulang. Hasilnya, trombosit saya tinggal 50.000-an. Astaghfirullah.. saya merinding membayangkan andai malam itu saya nggak dibawa ke RS.
Setelah dapat kamar dan beristirahat, saya merasa agak bertenaga. Mungkin karena asupan cairan infus yang saya terima. Padahal trombosit saya masih terus merosot. 

Kamis, 23 Mei 2013
Trombosit masih menurun ke angka sekitar 33.000.. :(
Saya nggak boleh turun dari tempat tidur, bahkan kencing pun harus pakai pispot. Kadang bandel juga sih ke kamar mandi karena saya nggak nyaman memakai pispot.  
Oh ya, hari itu saya gosok gigi karena sudah 2 hari saya ngga mandi dan gosok gigi. Ternyata itu kesalahan besar saudara-saudara! Dokter melarang saya gosok gigi, cukup pakai obat kumur aja katanya. Dan memang rasanya bukan main, setelah gosok gigi, saya menggigil kedinginan. Kata perawat, ditakutkan ada luka di gusi dan itu akan menyebabkan trombosit makin turun.
Secara logika, gesekan sikat di gusi tentunya memang mengakibatkan aliran darah jadi lebih 'lancar' dan trombosit yang sedang menukik turun, bergerak makin cepat. Haduuuuh, iya deh sus, saya gak papa deh jigongan yg penting trombosit saya naik lagi.


Sedikit info nih tentang trombosit:
Trombosit memiliki nama lain keping darah atau platelet. Trombosit berbentuk tidak beraturan dan tidak memiliki inti sel. Trombosit ini berasal dari sel yang bernama megakariosit yang terletak di sumsum tulang belakang. Pembuatan trombosit sendiri dikendalikan oleh hormon trombopoietin yang ada di hati. Hormon ini dapat memicu pembuatan megakariosit di sumsum tulang belakang yang nantinya akan pecah menjadi trombosit saat tubuh kita memerlukan lebih banyak trombosit.

Apa sih fungsi utama keping trombosit dalam darah? Ternyata, trombosit inilah yang sangat berjasa dalam menutup luka. Saat ada jaringan pembuluh darah yang rusak, baik itu di bagian dalam maupun luar tubuh, trombosit akan menggumpal dan saling melekat satu sama lain. Dalam trombosit juga terdapat enzim yang berpengaruh dalam pembuatan benang-benang fibrin, benang yang juga menjadi salah satu bahan untuk pembekuan darah.


Kadar normal trombosit dalam darah kita adalah 150.000 sampai 400.000 butir per millimeter kubik darah. Kekurangan trombosit ternyata cukup berbahaya bagi tubuh kita. Sebab, hal itu dapat menyebabkan darah susah membeku. Imbasnya, luka kecil saja dapat menyebabkan pendarahan yang hebat karena tidak kunjung membeku. Kekurangan trombosit ini bisa saja terjadi karena penyakit atau virus tertentu seperti demam berdarah. 

Jadi bayangkanlah betapa parnonya saya yang hobi banget nge-google apa aja ini, waktu baca info di atas. Pas trombosit turun, pas pula saya lagi haid, dan haid saya banyaknya lebih dari



biasa. Panik bangeet, takut trombositnya jadi nol, dan saya 'lewat'. Naudzubillah..
Jadi inget anaknya Tika Bisono.. :'(
http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/putri-tika-bisono-meninggal-karena-dbd-lprwvxe.html


Jumat, 24 Mei 2013
Trombosit mulai naik, dikiiiit.. jadi 39.000. Alhamdulillah, gak sia-sia minum aqua 3 botol gede setiap hari. Ditambah infus sehari 2-3 labu. Dan suntikan antibiotik plus anti mual tiap pagi dan malam.
*Ini saya tau karena saya kan kerjaannya nanya melulu ke susternya. "Ini buat apa? itu buat apa?" xixixixi.. 

Sabtu, 25 Mei 2013
Trombosit naik lagi, yeaaay.. jadi 59.000. Makasih ya Allah.. minum air putih teruuuuuusss ampe monyong. 


Tangan kanan setelah tiga hari diinfus, jadi bengkak, tapi seneng liatnya karena tampak mulus dan urat2nya jadi gak ada, hehe..


Karena yang kanan udah bengkak, infusnya pindah deh ke tangan kiri.



Minggu sore, 26 Mei 2013
Akhirnya boleh pulang, senangnyaaa.. Alhamdulillah. Walau trombosit masih di bawah 150.000 (sekitar 102.000), dokter bilang saya udah boleh pulang. Tapi seminggu gak boleh kerja dulu. Harus banyak istirahat. Iya dok, saya hobi kok kalo bobo-bobo cantik gitu.. Hihihi..
Malamnya, abis suami sholat Isya, pulanglah saya.. horee..

Sampe rumah ternyata badan emang masih cape dan agak melayang, langsung gubrak di kasur lagi deh. Sekitar 10 hari baru mulai jadi upik abu lagi. Kangen dapuuuur..

Makasih yaa suamiku yang udah super sabar ngurusin bininya ini... Smooch!




Makasih juga papa dan adik yang jadi repot ngurus rumah selama daku tak berdaya. Peluuuk!

Makasih juga mama yang walaupun lagi sakit tapi terus mendoakan anak manisnya ini. Kecup-kecup!









Sunday, June 2, 2013

(BUKAN) NAMA BIASA


Iseng ah nulis.. Makin ke sini nama anak makin kece-kece dan njelimet. Coba liat angkatan kita. And by that, I mean we who were born in 70'an or 80'an. Nama-nama 'sederhana' kayak Dewi, Reni, Rina, Dian, Lia, Yanti, Sari, Indah, Wati, Santi, Mira, Ana, Yuli, itu banyak banget. Makanya dulu tuh kalo ada yang namanya unik rasanya bangga sendiri. Kayak gw gini, hehehe..

Ya kan nama Tita itu nggak terlalu pasaran. Nama aslipun (Syarah tanpa embel-embel Yunita karena Yunitanya pasaran) waktu itu jarang ada yang pake. Syarah ya, bukan Sarah.

Tapii, nggak ada yang ngalahin nama temen gw, Dietra Anandani. Belum pernah gw kenal orang bernama Dietra lagi selain dia. Yang asik nih, kalo lagi jalan rame-rame jaman dulu, kita suka ngebahas, kalo digodain cowo-cowo nongkrong, pasti cuma si Dietra ini yang gak ketebak namanya buat dipanggil-panggil (apa sih.. bahasan gak penting yak haha..) Contohnya, temen2 kita kayak si Lia, Dewi, Reni, itu pasti gampang banget ketebak, jadi bisa aja tau-tau mereka para nongkrongers itu nyeletuk, "hai Dewi.." secara random, dan beneran yang namanya Dewi itu ada di antara kita. Amat susah sekali nemuin orang yang mikir ada manusia bernama Dietra di dunia ini, hihihi..

Si Dietra ini (dibaca Ditra) bahkan pernah iseng nge-search namanya sendiri di google dan kebanyakan orang-orang yang didapatkan bernama mirip namanya adalah warga India, dan bukan bernama Dietra/Ditra, melainkan.. "Anand", huaahahahahha.. (tinggal tambahin brewok dan Krishna).

Suatu hari gw ngobrol ama dia lewat Whatsapp, lagi-lagi ngebahas namanya yang unik itu dan dia bilang, dia nemu orang bernama sama di ITC Kuningan. Sama-sama lagi cari sepatu dan.. anak laki-laki! Ketauan gara-gara ada nenek-nenek manggil, "Dietra!", pas dia nengok, tu anak nyamperin neneknya. Hahahaha.. horeee, kata gw dalam hati, "you're not the only one anymore!"

Trus di Dietra ini melanjutkan, di Jerman juga ada artis yang namanya Dietra. Well, berarti kan udah ada dua ya yang dia temuin. Tapi dia tetap keukeuh kalo  namanya itu langka. Halah..

Makanya gw ngakak sampe pala gw muter-muter waktu nemu toko, atau lebih tepatnya warung, bernama DITRA. Gw sedikit melakukan analisa. Kayaknya yang punya warung tuh anaknya kembar. Jadi lengkapnya, nama warungnya adalah ini:
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...
...




Jadi, kesimpulannya, setidaknya di dunia ini ada:
DIETRA YANG ANAK LAKI-LAKI,
DIETRA YANG ARTIS JERMAN,
DIETRA TEMEN GW YANG WAKTU KECIL MUKANYA KAYAK GEMBALA SAPI DI BUKU-BUKU DONGENG (sorry Dit..),
dan ada..
DITRA KEMBARANNYA DITRI.

huahahahahahahahaha.. *ngakak sampe bulan depan*


Dit, udah gw tunaikan ya janji gw, hahahaha.. selamat menikmati foto yang mengakibatkan kita ngobrol kocak malam itu di watsap.

O iya, percobaan motret warung ini mengalami beberapa kali kegagalan. Karena percobaan pertama dan kedua dilakukan dari dalam mobil yang sedang melaju perlahan. Dan suami gw menolak untuk berhenti sejenak, qeqeqeqeq..

Percobaan Pertama

Percobaan Kedua

Baru di kali ketiga gw sukses motret ni warung. Itu juga pake acara ngerayu suami gw biar mobil berenti dulu di seberang jalan dan ngumpet-ngumpet motret karena takut diomelin yang punya warung. Jadi foto-foto ini diambil di hari yang berbeza. Hahahaha.. niat banget dah gueeeh.. Enjoy your 'toko' ya Dietra Anandani!






KISAH GIGI GERAHAM BUNGSU


Udah lewat hampir 1 tahun sejak saya operasi gigi geraham  bungsu, dan karena 'masa-masa sulit' pra dan pasca operasi saya rasanya sudah lewat, mungkin ada baiknya saya share yaaa pengalaman menakjubkan ini. Siapa tau berguna bagi mereka yang masih maju mundur mentalnya untuk melakukan operasi geraham bungsu yang mengganggu.

Sedikit info buat yang belum tau, geraham bungsu atau bahasa kedokterannya third molar (molar ketiga) adalah gigi geraham yang tumbuh paling akhir dari seluruh gigi yang kita miliki. Gigi ini terletak di bagian gusi paling belakang dalam mulut kita dan biasanya tumbuh antara usia 18-25 tahun. Yup, gigi ini tumbuh bukan di masa pertumbuhan atau kanak-kanak, melainkan di usia dewasa, masa di saat manusia dianggap lebih bijak. Mungkin karena itu si geraham bungsu ini disebut wisdom tooth. Kemunculannya akan terasa mengganggu bila si pemilik gigi memiliki rahang yang sempit, hingga tak ada tempat lagi yang tersedia buat si gigi. Geraham yang tumbuh tidak pada tempatnya ini disebut impaksi. Menurut teori evolusi, seiring perkembangannya, kebiasaan makan manusia jaman sekarang menyebabkan rahang manusia makin mengecil.




Si gigi bijak ini bisa mengakibatkan macam-macam komplikasi penyakit di kemudian hari. Dari pusing-pusing biasa, migrain, vertigo, sampai penyakit yang serius seperti jantung. Ini disebabkan karena di gusi manusia terdapat banyak syaraf yang baik secara langsung atau tidak dapat terganggu akibat impaksi.

Untuk beberapa kasus, gigi yang posisinya sulit dicabut dengan cara biasa harus diangkat dengan jalan operasi. Jangan kuatir, operasi kecil kok, jadi bisa dilakukan hanya dengan bius lokal. Pada kasus saya, gigi geraham kiri tumbuh di luar barisan namun tetap tumbuh ke atas (tidak miring). Gigi geraham kanan berada di barisan yang benar namun tumbuh miring dan menabrak gigi di depannya. Kalo susah dibayangin, coba deh buka mulut dan ngaca aja sendiri, perhatiin gigi geraham masing-masing, pasti jadi lebih ngerti.

Geraham kanan sejauh ini tidak terasa mengganggu, tapi geraham kiri yang melenceng sendiri, posisinya menabrak pipi sebelah dalam, hingga kalau saya menutup mulut, dinding mulut jadi tergigit terus. Mula-mula dicuekin aja, lama-lama dinding mulut jadi bengkak dan berdarah. Sakitnya jangan ditanya deh, pokoknya ini mulut sampe gak bisa ditutup. Tidur miring sakit, telentang senut-senut :(
Baru bisa tidur kalo udah dielus-elus suami.. *apa sih*

Tanggal 8 Juni 2012 pergi ke dokter gigi, dikasih obat penghilang bengkak & antibiotik. Sepuluh hari kemudian disuruh balik lagi untuk bikin jadwal operasi gigi dengan dokter gigi spesialis bedah mulut. Diharapkan pada hari itu bengkaknya sudah hilang. Saya nanya ke beberapa teman yang pernah operasi gigi dan browsing info tentang impaksi ini. Kok ngga ada yang bilang enak ya? Semua bilangnya sakit, huhuhu.. Tapi karena saya termasuk Marcopolo (pemberani dan tangguh, wkwkwkwkwk..) tanggal 17 Juni 2012 saya siap dioperasi.

O iya, beberapa malam sebelumnya si Marcopolo palsu ini nangis sampe sesenggukan karena sebenernya saya takut sekaliiii..

Hari Minggu tanggal 17 Juni 2012 jam 16:00 saya tiba di klinik gigi yang tempatnya lumayan nyaman tapi tetep aja bikin merinding karena di sinilah si geraham bungsu tersayang akan dipisahkan dari saya. *lebay*
Dokter gigi baru datang jam 17:00 dan sebelum saya sudah ada satu pasien yang dijadwalkan bertemu dengan beliau. Jadi pake acara nunggu dulu deh. Sholat ashar di mushola klinik doanya udah gak bikin nangis lagi. Udah pasrah sepasrah-pasrahnya kayak waktu jadi pengantin baru. *hehehe..*

Jam 17:50 udah azan maghrib tapi pasien tadi belum keluar juga, saya girang.. bisa ngadu-ngadu lagi ama Allah di mushola. Pokoknya habit manusianya keluar banget deh, kalo lagi ketakutan jadi kolokan ama Allah gitu, hehe.. Tapi beneran deh, yang berasa tegang jadinya bukan saya, tapi malah suami. Tegangnya tuh sampe keliatan di wajah dan sikapnya, kayak waktu mau ijab kabul. *ini apa sih ngomongin jaman pengantin melulu*

Jam 18:15 saya dipanggil masuk ruang operasi. Mulut masih komat-kamit tapi mental udah lumayan tenang. Sebelum operasi saya diminta menandatangani surat pernyataan persetujuan untuk melakukan tindakan medis. Hiks, cuma nandatanganin ginian aja udah bikin saya jadi deg-degan lagi dah..

Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah.. bukannya mau pamer sok relijius, tapi kalimat itu sungguh benar adanya: Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Proses operasi dimudahkan dan dilancarkan oleh-Nya. Contoh gampangnya: Begitu buka mulut, dokter mengoleskan kapas yg sudah dibasahi sejenis cairan antiseptik, sambil berkata, "ini dingin ya.." maksudnya mungkin biar saya nggak kaget. Tapi ternyata nggak dingin. Lalu sebelum gusi disuntik bius, dokter berkata pada saya, "ini sakit ya.." tapi ternyata gak sakit. Kata orang-orang suntik bius bikin kepala serasa segede semangka, kesemutan, timbul rasa baal (kebal) yang aneh. Alhamdulillah saya nggak ngerasa apa-apa. Malah sempat kuatir, jangan-jangan ini biusnya nggak bekerja.. ^__^

Lalu wajah ditutup kain hitam yang dilubangi di bagian mulut. Saya tahu, itu dilakukan agar saya nggak perlu melihat peralatan dokter seperti bor, tang, suntik dll yang bisa bikin parno. Tapi memang saat itu saya jauuuuh banget dari rasa panik. O iya, mulut saya juga dipasangi alat penahan supaya mangap terus.

Agak horor juga waktu akhirnya gigi saya siap dicabut setelah gusi disayat kiri kanan, dan dibor sana sini. Ternyata akarnya kuat sekali, hingga dokternya ngasih kode-kode ke asistennya untuk megangin kepala saya. Dan wow, terjadi tarik menarik yang lumayan dahsyat antara asisten dan dokter gigi. Kepala saya ketarik kanan kiri demi untuk melepaskan si gigi yang akarnya masih sangat kuat itu. Nggak kebayang kalo gak dibius kayak gimana tuh ya, serem banget.

Alhamdulillah akhirnya si gigi lepas juga. Gusi dijahit dan saya disuruh bangun pelan-pelan. Takut oleng hihihi.. Selesai deh. Sebelum pulang, saya diberi berbagai obat, antara lain untuk menghentikan pendarahan, antibiotik dan juga penghilang sakit bila nanti efek biusnya sudah hilang, dan konon katanya sakitnya bisa nyoooss dung dueerr kayak abis digebukin orang sekampung. And you know what, itu nggak terjadi. Bahkan obat penghilang sakitnya nggak kepake.

Dua minggu mulut masih nggak nyaman dan selama seminggu harus makan makanan yang lunak menggunakan gigi geraham yang sehat. Setelah seminggu kembali lagi untuk cabut jahitan, dan dilihat apakah ada infeksi atau tidak. Alhamdulillah gak ada infeksi, cuma sedikit sariawan di bekas suntikan bius.

Yang punya masalah impaksi, ayoo jangan ditunda-tunda lagi untuk dioperasi, cari info dokter yang bagus, supaya kita nggak ngerasa sakit pasca operasi. Dokter gigi yang saya rekomendasikan namanya drg. Rosnoviani, praktek di klinik pribadinya di Jakarta Utara. Tapi tentunya banyak juga dokter gigi bagus yang bisa teman-teman cari di dekat tempat tinggal masing-masing, atau google aja, insya Allah ketemu.

Pilih mana, nggak nyaman selama 2 minggu atau migrain seumur hidup? Hayooo.. :)



Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...