Daisypath Anniversary Years Ticker

Thursday, October 15, 2009

I LOVE CHOCOLATE!

Artikel lama dari KOMPAS.com. 

Sejak ratusan tahun lalu reputasi cokelat sebagai makanan pembangkit libido sudah dikenal orang. Raja-raja masa lampau juga diceritakan selalu minum cokelat setiap hari agar tetap perkasa untuk menggilir harem-haremnya yang berbeda setiap malam.


Menurut situs Wikipedia, kata cokelat berasal dari bahasa suku Aztec, xocoalt, yang berarti minuman pahit. Suku Aztec dan Maya di Meksiko percaya bahwa Dewa Pertanian telah mengirimkan cokelat yang berasal dari surga kepada mereka. Penakluk Aztec Hernando Cortes kemudian membawanya ke Spanyol antara tahun 1502-1528. Oleh orang-orang Spanyol, minuman pahit tersebut dicampur gula sehingga rasanya lebih enak. Cokelat kemudian menyebar ke Perancis, Belanda, dan Inggris.

Konon, di dunia ini rasa makanan yang paling digemari adalah cokelat. Tak heran bila cokelat kini mewujud dalam berbagai bentuk makanan, mulai dari es krim, kue, minuman, hingga susu. Tak sedikit pula orang yang ketagihan makan cokelat (chocolate craving).

Hal ini sering dikaitkan dengan kandungan phenylethylamine, salah satu zat yang bersifat neurotransmiter yang berhasiat menghasilkan dopamine. Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aprodisiak yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta (hati berbunga).

Perbaikan suasana hati, perasaan nyaman dan bahagia tadi pada akhirnya akan membangkitkan hasrat bercinta. Perempuan yang memakan cokelat mood-nya juga lebih baik karena kandungan magnesiumnya. Kandungan flavonoid dalam cokelat pun mampu melenturkan pembuluh darah sehingga aliran darah lancar, termasuk yang menuju organ seksual pria.

Karena itu, kunyahlah beberapa potong cokelat sebelum bercinta.

Ya ya ya, dengan senang hatiiii.. :)

Saturday, October 10, 2009

DESPERATE MEASURES

Beberapa hari sebelum ditanyangkan di Trans TV, gue udah liat iklannya dan pengen nonton. Tapiii.. malem banget, jam 23.00. Well, I know, I'm still awake at that time, but that's my online time, hehehe.. Nggak apa-apa deh, demi film bagus, gue relain melek depan TV setelah ngelonin suami. Ciyeeeh..
Gue dulu sempet suka banget ama film ini, tapi kok sayangnya nggak ke-save di memori sebagai film favorit.  Desperate Measures ini gue tonton kalo ga salah jaman kuliah dulu, tapi lupa ama siapa, kalo ngga salah sih nyewa dan nonton di rumah. Pas nonton lagi, aduh.. emang bikin geregetan deh penjahatnya. Kalo suka film action, trus sempet jalan-jalan dan nemu, ngga ada salahnya nih jadi koleksi.
Karena gak pinter bikin review, nih dia copy paste-nya dari internet movie data base, hehe.. 



San
Francisco police officer Frank Connor (Andy Garcia) is in a frantic search for a compatible bone marrow donor for his gravely ill son. There's only one catch the potential donor is convicted multiple murderer Peter McCabe (Michael Keaton) who sees a trip to the hospital as the perfect opportunity to get what he wants most freedom. With McCabe's escape, the entire hospital becomes a battleground and Connor must pursue and, ironically, protect the deadly fugitive who is his son's only hope for survival.

Frank Connor seorang petugas kepolisian San Francisco sedang kalut dalam mencari pendonor sumsum tulang untuk anaknya yang sekarat. Satu-satunya pendonor potensial yang didapat adalah terdakwa pembunuhan berantai Peter McCabe yang melihat perjalanan menuju rumah sakit sebagai kesempatan emas untuk mendapatkan kebebasannya. Dengan kaburnya McCabe, seluruh area rumah sakit berubah menjadi arena pertempuran dan Connor terpaksa dengan ironisnya melindungi buronan mematikan yang menjadi satu-satunya harapan hidup anaknya.

Nonton deh, kereeeeenn...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...