Daisypath Anniversary Years Ticker
Showing posts with label Info. Show all posts
Showing posts with label Info. Show all posts

Tuesday, February 24, 2015

BERWISATA KE TAMAN NASIONAL UJUNG KULON


Tanggal 21-22 Pebruari 2015 saya dan suami alhamdulillah berkesempatan jalan-jalan ke Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Senangnya? Jangan ditanya. Eh boleh deh ditanya, jawabannya adalah seneng bangeeeet.. Kenapa? Karena sebelumnya saya udah beberapa kali secara gak langsung merasa dikomporin sama teman saya si Adek Dera Soekandar yang tahun lalu jalan-jalan ke sana dan berhasil bikin saya takjub ngeliat pemandangan alamnya. 

Trip dimulai dengan berangkat dari meeting point di Pasar Festival, Kuningan Jaksel. Tim kami terdiri dari 11 orang. Dikit ya? Gpp, biarpun cuma bersebelas tapi hebohnya lebih dari 111 orang kok, hahahaha.. lebay. Diperkirakan perjalanan akan berlangsung selama 8 jam ke ujung barat pulau Jawa. Tujuannya adalah desa Sumur, Banten.


Berangkat pake mobil Elf, perjalanan dimulai pukul 10 malam, Jumat 20 Pebruari 2015, menuju barat, ke arah Serang kemudian Cibaliung dan Pandeglang. Suasananya menyenangkan banget alias semua ngantuk dan tidur, hehehe.. Sempat kebangun beberapa kali karena supirnya ngebut banget, mungkin karena jalanan gak terlalu ramai. Tapi lalu saya tertidur lagi. Terus sempet kebangun lagi karena jalanan yang dilalui lumayan rusak. Denger-denger dari EO nya, katanya ini udah lumayan, gak terlalu parah seperti tahun lalu. 

21 Pebruari 2015
Alhamdulillah ternyata nyampenya 2 jam lebih cepet dari perkiraan, alias cuma 6 jam, alias kepagian, alias jam 4 dini hari, hehe.. Tapi lumayanlah, jadi bisa tiduran tanpa gelombang darat di sebuah kantor desa, semacam kantor Kelurahan setempat, sebelum masuk waktu sholat Subuh. Ini sedikit penjelasan wilayahnya yang saya contek dari papan pengumuman kantor tersebut.


Istirahat sejenak di kantor kelurahan (atau kecamatan?)

Luas kawasan Taman Nasional Ujung Kulon 120.551 ha, terdiri dari:
Luas Daratan: 76.214 ha.
Luas Perairan Laut: 44.337 ha.
Secara administratif Taman Nasional Ujung Kulon terletak di Kecamatan Sumur dan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Propinsi Banten, yang secara geografis terletak antara 10202'32" - 10537'37" BT dan 0630'43" - 0652'17" LS.

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke tempat kapal berlabuh sekitar 1 km lagi. Tiba di desa Sumur suasana masih gelap, penduduk pun belum banyak yang bangun. Jadi tidur-tiduran lagi deh. O iya, desa ini banyak banget anjingnya, tapi anjingnya gak ada satupun yang galak atau hobi ngendus-ngendus. Jadi saya yang parno sama anjing pun tenang jalan-jalan melihat-lihat desa dan laut lepas dari tepi pantai. Banyak terlihat Bagan, penangkap ikan di sepanjang laut. Terlihat juga pulau Umang di seberang, tidak terlalu jauh. Kalau ke sana pakai kapal, paling hanya 15-20 menit perjalanan. Pulau Umang juga adalah pulau wisata, namun memang isinya hanya resort dan tempat bersantai keluarga. Nggak ada taman nasional di sana. 


Deretan bagan (alat penangkap ikan) di desa Sumur

Jam 7 kami sarapan pagi, dan sambil menunggu kami pun ngobrol-ngobrol sambil saling memperkenalkan diri. Yup, itu jalan bareng satu mobil semalaman belum sempet kenalan yang bener, cuma salaman-salaman terus tidur, hahahaha.. 


Sarapan dulu sebelum nyebrang.
Nyebrang pake perahu ke kapal

Jam 8 pagi kami nyebrang pakai perahu kecil ke arah kapal kayu yang berlabuh agak jauh dari pantai, karena di pantai gak ada dermaga. Menyenangkaaan, cuaca cerah, angin bersahabat, dan lautnya tenang. Alhamdulillah.

Jam 10.30 tiba di pulau Peucang. Pantainya baguuus banget, pasirnya putiiih, lautnya jernih dan ikannya banyaaak, gak sabar pengen nyemplung. Di pulau Peucang banyak babi hutan berkeliaran, bukan dalam hutan, tapi di area terbuka tempat kami mendaftarkan rombongan di kantor setempat. Lagi-lagi, babinya juga gak galak, malah cenderung cuek. Ya setipe anjing di desa Sumur tadi. Mungkin mereka sudah sepakat bersikap seperti itu, namanya 'kesepakatan anjing dan babi', hahahahaha..


Welcome to pulau Peucang!

Bengong liat babi hutan liar


Jam 11.00 kami mulai menyusuri hutan dengan berjalan kaki. Masya Allah, yang namanya hutan itu ya (dan ini yang ngomong saya, yang hampir gak pernah masuk hutan seumur-umur), menakjubkaaan banget! Begitu masuk, banyak suara-suara yang bikin merinding, entahlah itu suara apa, bisa jadi suara tonggeret atau burung atau monyet, pokoknya yang tadinya saya kira bakal sunyi senyap, ternyata ramai sekali. Padahal sejauh mata memandang hanya pohon-pohon, akar-akar, pohon tumbang, jamur, dan berbagai macam tanaman. Bikin merinding tapi nggak bikin takut. Lalu tau-tau ada yang muncul di balik pepohonan. Rusa! Saya dengan noraknya mendekati karena ingin foto bareng, tapi rusanya lari, hiks.. Ternyata gak berapa lama saya melihat rusa-rusa lainnya bermunculan, memperhatikan kami dari kejauhan. Ya udah karena mereka ga mau didekati, jadinya kami hanya memotret mereka dari kejauhan juga (dizoom biar keliatannya deket, hehehe..)


Berjalan menyusuri hutan
Rusanya takut sama orang

Jam 12.00 hutan yang kami lalui menjadi semakin terang karena ternyata di ujung sana ada pantai. Yes, kami sudah sampai di pantai Karang Copong. Satu lagi keindahan terpajang di depan mata. Laut lepas dengan pantai berbatu-batu. Karena air sedang surut, jadi kami bisa jalan agak ke tengah laut dan menikmati nikmatnya merendam kaki yang lelah di air laut yang sejuk, setelah berjalan sejauh 4 km selama 1 jam. Alhamdulillah, nikmatnya.. Terbayar semua rasa lelah.. :)


Pantai Karang Copong


Bagus kan pemandangannya?

Jam 12.30 kami kembali masuk ke hutan yang tadi kami lalui. Balik ke tempat awal. Berjalan melewati jalan setapak yang sama, namun tetap dengan sensasi kekaguman yang belum habis-habis. Sambil menghirup dalam-dalam udara di hutan, dan mengisi paru-paru kami dengan oksigen bersih yang jauh dari polusi. Makasih ya Allah, atas keindahan ini.

Jam 13.30 kami keluar hutan, sholat, lalu makan di atas kapal sambil menikmati pemandangan laut dan pantai sambil merasakan sejuknya angin sepoi-sepoi.. fiuh, gak nyesel banget deh dateng ke tempat ini. Gak lama kemudian, kami bersiap-siap ke tempat snorkling. 


Main air, snorkling, horee

Snorkling selama satu jam, kecipak kecipuk sambil ada sedikit drama rumah tangga antara pak dan bu Deri. Lumayanlah jadi tontonan teman-teman, semoga hidup kami menceriakan hidup anda, hahahaha.. 

Setelah puas snorkling, kami menuju pulau Handeuleum, tempat kami akan bermalam. Jam menunjukkan pukul 15.30. Tiba di pulau Handeuleum pukul 18.00, lagi-lagi kami dibikin merinding. Karena ternyata ini pulau yang sangat sepiii.. Beda dengan pulau Peucang yang lumayan ramai dengan wisatawan. 


Dermaga pulau Handeuleum

Jalan menuju penginapan kami pun agak-agak horror. Nggak keliatan ada bangunan apapun. Tapi karena menjelang maghrib, dan pasti kalau gelap bakal lebih serem lagi, ya sudah tanpa banyak tanya kami buru-buru melewati jalan setapak di depan kami. 


Jalan setapak menuju penginapan di Handeuleum

Akhirnya tampak juga bangunan tempat kami akan menginap. Kata teman-teman trip, kayak di film "Villa Berdarah" hahahaha..  (ketawa padahal sumpe takut banget)


Di ujung jalan setapak, wak waaw.. villanya muncul!

Ada petugas yang mengurus tempat itu, dan mereka pun punya rumah tersendiri di sekitar situ. Selebihnya, lingkungan ini lagi-lagi dikelilingi hutan yang gelap dan liar. Saat sunset, suasana indah lagi-lagi terpampang di depan mata. Masya Allah, indahnya ciptaanMu..


Sunset di pulau Handeuleum

Ternyata suasana penginapannya cukup menyenangkan. Rumahnya bersih, kamarnya juga bersih, dan syukurnya kami bersebelas, jadi rame hehehe.. Nggak ada rombongan lain lagi, hanya rombongan kami yang menginap di pulau ini.

Malamnya, setelah dinner, ada yang mendekati teras rumah kami. Berjalan dengan anggun perlahan dan penuh rasa ingin tahu. Ya, rusaaaa! Waah, senangnya tak terkira. Rusa-rusa ini jinak sekali. Mereka mau makan langsung dari tangan kami. Bahkan ada teman-teman yang memberi makan dari mulut ke mulut. Seruuuu! Kebetulan banyak roti yang tidak kami makan, jadi kami memberikannya pada mereka. 


Jinak-jinak rusa, bukan merpati hehe..

Jam 10 malam, kami langsung pulas semua. Kelelahan setelah aktifitas seru seharian. 

22 Pebruari 2015
Jam 5 subuh aktifitas kami kembali dimulai. Buru-buru kami ke dermaga karena ingin mengejar sunrise. Alhamdulillah ternyata sunrise muncul dengan sangat lambat di sini. Sebelum sang mentari terlihat, semburat warnanya di langit begitu memukau, speechless ngeliatnya. Wow, indahnya tanah airku..


Menanti sunrise
Akhirnya muncul juga si matahari


Kami sarapan di dermaga, menikmati setiap suapan dengan penuh rasa syukur. Pantai yang bersih, mentari yang masih malu-malu, aroma laut yang menenangkan. Nikmaaat tiada tara.. 


Sarapan di dermaga
I love you suami, jangan mesem-mesem dong!

Setelah sarapan, kami menjelajah lagi pulau ini, walau hanya di seputaran penginapan. Ada satu lagi sisi lain pulau ini yang agak bikin merinding. Di salah satu tepian pantai, terlihat sebuah boneka lusuh yang digantung di ranting pohon. "Ada Conjuring!" kata suami saya, hihihi.. Di dekat pohon tersebut ada rongsokan perahu tua yang dibiarkan begitu saja. Namun tetap saja ada keindahan yang terlihat di situ. 


Siapa yang menggantung dia? kasihan..
Rusted old boat

Sempat memberi makan rusa lagi, bercanda-canda lagi dengan satwa manis itu, hati rasanya adem beneeerrr.. Nggak lama kemudian kami bersiap-siap meninggalkan pulau Handeuleum. Tujuan berikutnya adalah spot untuk canoing, menyusuri sungai yang tertutup rimbunan pepohonan sagu. 


Sebelum berangkat, ngasih makan rusa lagi
Selamat tinggal beautiful Handeuleum..
Kami naik kapal pukul 8 lewat. Menuju spot canoing jam 8.30an, diikuti perahu yang nanti akan kami pakai untuk menyusuri sungai. Tiba di lokasi pukul 8.50, kami turun dari kapal ke perahu. Dengan perahu kami menuju sungai yang tak jauh dari situ. Ada 2 orang bapak yang jadi pemandunya dan mengoperasikan motor di perahu tersebut. 

Judulnya aja canoing, hehe.. tapi yang kami naiki sebenarnya perahu panjang biasa. Bukan kano yang biasa dipakai perorangan. 

Sesampainya di sungai, motor dimatikan, dan kami mulai mendayung. Lagi-lagi amazing scenery hadir di depan mata. Pohon sagu yang menyemak di sepanjang sungai, dan pepohonan liar yang menjulang hingga menutupi langit di atas kami dan kadang menjuntai hingga ke tengah sungai, kesunyian yang menyelimuti, benar-benar bikin betah berlama-lama di sungai ini.


Mendayung perahu menyusuri sungai
Kupu-kupu macan, burung elang, dan berbagai satwa kecil tampak sesekali muncul di sela-sela pepohonan. Alhamdulillah nggak ada buaya di air, atau ular yang tiba-tiba bergelantungan di dahan pohon di atas kepala kami. Kalau ada, mungkin agak-agak panik juga ya, hehe..


Om dan tante pengen mejeng juga
Ketemu peserta canoing yang lain, namun jumlah mereka lebih sedikit. Say hello sambil nyengir-nyengir doang, karena salaman dan cipika cipiki kayaknya gak mungkin.. #yaiyalah


Row your boat Sir, if you see the crocs don't forget to scream!


Setelah puas canoing, kami kembali ke kapal. Waktu menunjukkan pukul 9.45.
Spot berikutnya lagi-lagi snorkling spot, hihihi.. ini rombongan yang bener-bener gila snorkling. Saya? Duduk manis aja di kapal sambil godain suami yang pengen ngudut sambil rebahan di air laut. #biniganjen


Santai di laut


Waktu sudah menunjukkan pukul 11.30 dan kami pun bersiap-siap kembali ke desa Sumur. Yah, sebentar lagi berakhir sudah petualangan ini. Masih sempat makan siang di atas kapal sekali lagi sambil becanda-canda menikmati kebersamaan. Setelah makan, jam 12.30 kapal mulai jalan menuju pulau Jawa, alias desa Sumur. Saya milih tiduuur.. ngantuk bo.

Ternyata perjalanannya gak terlalu lama, jam 13.00 pulau Umang mulai terlihat. Jam 13.30 kapal berlabuh, kami lompat turun ke perahu, dan melanjutkan ke desa Sumur lagi. Istirahat sejenak di desa Sumur, bersih-bersih badan dan sholat, lalu naik Elf menuju ke Jakarta pukul 15.00. Selamat tinggal Ujung Kulon, pengalaman bersamamu tak kan pernah terlupakan.

Sempat berhenti beberapa kali untuk isi bensin, beli snack, dan makan malam, akhirnya pukul 22.00 kami tiba kembali di Jakarta. Alhamdulillah. Saya dan suami ngambil mobil di apartemen teman, dan kembali ke rumah dengan hati senang. Tiba di rumah jam 23.30, bersih2 badan, dan tiduuuuurr.. 

Makasih ya teman-teman seperjalanan yang luar biasa, EO keren Bang Andy dan Cindy, kakak beradik Fanny dan Rina, Arif yang sukses ngasih makan rusa pake bokong (hahaha.. bingung kan lu?), mbak Ponsen dan putri cantiknya Raira, teman-teman sekantor suami, Wati dan Mei, semoga kita bisa kumpul-kumpul lagi yaa di trip berikutnya. 


Happy!


Wednesday, June 12, 2013

PENGALAMAN KENA DEMAM BERDARAH

Yang udah pernah ngerasain Demam Berdarah, pasti tau gimana gak enaknya badan waktu lagi dihajar penyakit ini. Tapi buat yang belum pernah ngerasain, semoga sedikit info saya di bawah ini bisa membantu yaa..

Jumat sore, 17 Mei 2013
Saya merasa badan saya nggak karuan. Panas tinggi, sakit dan ngilu dari punggung hingga betis, badan lemas seperti nggak ada tenaga. Saya istighfar sambil bertanya-tanya ada apa nih, badan kok begini amat sih rasanya, karena pagi dan siangnya saya masih baik-baik saja. Memang sih beberapa hari sebelumnya saya sering merasa pegal-pegal di sekitar punggung, tapi saya pikir itu karena saya kelelahan saja setelah mengurus rumah. Sesudah makan malam, saya minum parasetamol untuk menghilangkan demam, kemudian istirahat.


Sabtu, 18 Mei 2013
Ternyata paginya badan makin tidak karuan. Maka sabtu sore itu saya diantar suami ke dokter. Dokter memperkirakan saya terkena typhus dan diberi 7 macam obat. Saya harus full istirahat selama sabtu-minggu ini dan nggak boleh bekerja. Weekend berlalu tapi saya masih merasa sakit. Panas sudah turun, tapi keringat dingin mengucur terus seperti orang mandi. Lemasnya bukan main.   


Senin, 20 Mei 2013
Menstruasi! Duh, jadi makin takut ngalamin dehidrasi. Saya minum air bergelas-gelas dan teh hangat manis agar tidak lemas.  

Selasa, 21 Mei 2013
Obat dari dokter habis. 

Rabu, 22 Mei 2013
Karena kondisi saya tidak membaik juga, saya pun sms dokter dan nanya apakah saya perlu tes darah. Dokter menyarankan saya untuk melakukan tes darah antara lain: Widal test, Trombosit, Leukosit, dan Hb. Setelah tes darah dilakukan, saya bawa hasilnya ke dokter. Dokter bilang saya positif kena demam berdarah.

Kecil, tapi gigitannya mematikan!



Dokter menyarankan saya dibawa ke rumah sakit karena walaupun trombosit saya masih 157.000 (Trombosit normal jumlahnya 150.000-400.000), tapi saya terlihat sangat lemah, dikhawatirkan trombosit saya makin menurun. Malam itu perasaaan saya makin gak karuan karena keringat dingin yang membanjir makin parah. Pandangan mulai kabur dan saya hampir tak kuat jalan lagi. Suami melarikan saya ke IGD RS Pelabuhan, rumah sakit yang jaraknya paling dekat dari rumah saya. Segera saya diinfus cairan dan dilakuan pemeriksaan darah ulang. Hasilnya, trombosit saya tinggal 50.000-an. Astaghfirullah.. saya merinding membayangkan andai malam itu saya nggak dibawa ke RS.
Setelah dapat kamar dan beristirahat, saya merasa agak bertenaga. Mungkin karena asupan cairan infus yang saya terima. Padahal trombosit saya masih terus merosot. 

Kamis, 23 Mei 2013
Trombosit masih menurun ke angka sekitar 33.000.. :(
Saya nggak boleh turun dari tempat tidur, bahkan kencing pun harus pakai pispot. Kadang bandel juga sih ke kamar mandi karena saya nggak nyaman memakai pispot.  
Oh ya, hari itu saya gosok gigi karena sudah 2 hari saya ngga mandi dan gosok gigi. Ternyata itu kesalahan besar saudara-saudara! Dokter melarang saya gosok gigi, cukup pakai obat kumur aja katanya. Dan memang rasanya bukan main, setelah gosok gigi, saya menggigil kedinginan. Kata perawat, ditakutkan ada luka di gusi dan itu akan menyebabkan trombosit makin turun.
Secara logika, gesekan sikat di gusi tentunya memang mengakibatkan aliran darah jadi lebih 'lancar' dan trombosit yang sedang menukik turun, bergerak makin cepat. Haduuuuh, iya deh sus, saya gak papa deh jigongan yg penting trombosit saya naik lagi.


Sedikit info nih tentang trombosit:
Trombosit memiliki nama lain keping darah atau platelet. Trombosit berbentuk tidak beraturan dan tidak memiliki inti sel. Trombosit ini berasal dari sel yang bernama megakariosit yang terletak di sumsum tulang belakang. Pembuatan trombosit sendiri dikendalikan oleh hormon trombopoietin yang ada di hati. Hormon ini dapat memicu pembuatan megakariosit di sumsum tulang belakang yang nantinya akan pecah menjadi trombosit saat tubuh kita memerlukan lebih banyak trombosit.

Apa sih fungsi utama keping trombosit dalam darah? Ternyata, trombosit inilah yang sangat berjasa dalam menutup luka. Saat ada jaringan pembuluh darah yang rusak, baik itu di bagian dalam maupun luar tubuh, trombosit akan menggumpal dan saling melekat satu sama lain. Dalam trombosit juga terdapat enzim yang berpengaruh dalam pembuatan benang-benang fibrin, benang yang juga menjadi salah satu bahan untuk pembekuan darah.


Kadar normal trombosit dalam darah kita adalah 150.000 sampai 400.000 butir per millimeter kubik darah. Kekurangan trombosit ternyata cukup berbahaya bagi tubuh kita. Sebab, hal itu dapat menyebabkan darah susah membeku. Imbasnya, luka kecil saja dapat menyebabkan pendarahan yang hebat karena tidak kunjung membeku. Kekurangan trombosit ini bisa saja terjadi karena penyakit atau virus tertentu seperti demam berdarah. 

Jadi bayangkanlah betapa parnonya saya yang hobi banget nge-google apa aja ini, waktu baca info di atas. Pas trombosit turun, pas pula saya lagi haid, dan haid saya banyaknya lebih dari



biasa. Panik bangeet, takut trombositnya jadi nol, dan saya 'lewat'. Naudzubillah..
Jadi inget anaknya Tika Bisono.. :'(
http://www.kapanlagi.com/showbiz/selebriti/putri-tika-bisono-meninggal-karena-dbd-lprwvxe.html


Jumat, 24 Mei 2013
Trombosit mulai naik, dikiiiit.. jadi 39.000. Alhamdulillah, gak sia-sia minum aqua 3 botol gede setiap hari. Ditambah infus sehari 2-3 labu. Dan suntikan antibiotik plus anti mual tiap pagi dan malam.
*Ini saya tau karena saya kan kerjaannya nanya melulu ke susternya. "Ini buat apa? itu buat apa?" xixixixi.. 

Sabtu, 25 Mei 2013
Trombosit naik lagi, yeaaay.. jadi 59.000. Makasih ya Allah.. minum air putih teruuuuuusss ampe monyong. 


Tangan kanan setelah tiga hari diinfus, jadi bengkak, tapi seneng liatnya karena tampak mulus dan urat2nya jadi gak ada, hehe..


Karena yang kanan udah bengkak, infusnya pindah deh ke tangan kiri.



Minggu sore, 26 Mei 2013
Akhirnya boleh pulang, senangnyaaa.. Alhamdulillah. Walau trombosit masih di bawah 150.000 (sekitar 102.000), dokter bilang saya udah boleh pulang. Tapi seminggu gak boleh kerja dulu. Harus banyak istirahat. Iya dok, saya hobi kok kalo bobo-bobo cantik gitu.. Hihihi..
Malamnya, abis suami sholat Isya, pulanglah saya.. horee..

Sampe rumah ternyata badan emang masih cape dan agak melayang, langsung gubrak di kasur lagi deh. Sekitar 10 hari baru mulai jadi upik abu lagi. Kangen dapuuuur..

Makasih yaa suamiku yang udah super sabar ngurusin bininya ini... Smooch!




Makasih juga papa dan adik yang jadi repot ngurus rumah selama daku tak berdaya. Peluuuk!

Makasih juga mama yang walaupun lagi sakit tapi terus mendoakan anak manisnya ini. Kecup-kecup!









Sunday, June 2, 2013

KISAH GIGI GERAHAM BUNGSU


Udah lewat hampir 1 tahun sejak saya operasi gigi geraham  bungsu, dan karena 'masa-masa sulit' pra dan pasca operasi saya rasanya sudah lewat, mungkin ada baiknya saya share yaaa pengalaman menakjubkan ini. Siapa tau berguna bagi mereka yang masih maju mundur mentalnya untuk melakukan operasi geraham bungsu yang mengganggu.

Sedikit info buat yang belum tau, geraham bungsu atau bahasa kedokterannya third molar (molar ketiga) adalah gigi geraham yang tumbuh paling akhir dari seluruh gigi yang kita miliki. Gigi ini terletak di bagian gusi paling belakang dalam mulut kita dan biasanya tumbuh antara usia 18-25 tahun. Yup, gigi ini tumbuh bukan di masa pertumbuhan atau kanak-kanak, melainkan di usia dewasa, masa di saat manusia dianggap lebih bijak. Mungkin karena itu si geraham bungsu ini disebut wisdom tooth. Kemunculannya akan terasa mengganggu bila si pemilik gigi memiliki rahang yang sempit, hingga tak ada tempat lagi yang tersedia buat si gigi. Geraham yang tumbuh tidak pada tempatnya ini disebut impaksi. Menurut teori evolusi, seiring perkembangannya, kebiasaan makan manusia jaman sekarang menyebabkan rahang manusia makin mengecil.




Si gigi bijak ini bisa mengakibatkan macam-macam komplikasi penyakit di kemudian hari. Dari pusing-pusing biasa, migrain, vertigo, sampai penyakit yang serius seperti jantung. Ini disebabkan karena di gusi manusia terdapat banyak syaraf yang baik secara langsung atau tidak dapat terganggu akibat impaksi.

Untuk beberapa kasus, gigi yang posisinya sulit dicabut dengan cara biasa harus diangkat dengan jalan operasi. Jangan kuatir, operasi kecil kok, jadi bisa dilakukan hanya dengan bius lokal. Pada kasus saya, gigi geraham kiri tumbuh di luar barisan namun tetap tumbuh ke atas (tidak miring). Gigi geraham kanan berada di barisan yang benar namun tumbuh miring dan menabrak gigi di depannya. Kalo susah dibayangin, coba deh buka mulut dan ngaca aja sendiri, perhatiin gigi geraham masing-masing, pasti jadi lebih ngerti.

Geraham kanan sejauh ini tidak terasa mengganggu, tapi geraham kiri yang melenceng sendiri, posisinya menabrak pipi sebelah dalam, hingga kalau saya menutup mulut, dinding mulut jadi tergigit terus. Mula-mula dicuekin aja, lama-lama dinding mulut jadi bengkak dan berdarah. Sakitnya jangan ditanya deh, pokoknya ini mulut sampe gak bisa ditutup. Tidur miring sakit, telentang senut-senut :(
Baru bisa tidur kalo udah dielus-elus suami.. *apa sih*

Tanggal 8 Juni 2012 pergi ke dokter gigi, dikasih obat penghilang bengkak & antibiotik. Sepuluh hari kemudian disuruh balik lagi untuk bikin jadwal operasi gigi dengan dokter gigi spesialis bedah mulut. Diharapkan pada hari itu bengkaknya sudah hilang. Saya nanya ke beberapa teman yang pernah operasi gigi dan browsing info tentang impaksi ini. Kok ngga ada yang bilang enak ya? Semua bilangnya sakit, huhuhu.. Tapi karena saya termasuk Marcopolo (pemberani dan tangguh, wkwkwkwkwk..) tanggal 17 Juni 2012 saya siap dioperasi.

O iya, beberapa malam sebelumnya si Marcopolo palsu ini nangis sampe sesenggukan karena sebenernya saya takut sekaliiii..

Hari Minggu tanggal 17 Juni 2012 jam 16:00 saya tiba di klinik gigi yang tempatnya lumayan nyaman tapi tetep aja bikin merinding karena di sinilah si geraham bungsu tersayang akan dipisahkan dari saya. *lebay*
Dokter gigi baru datang jam 17:00 dan sebelum saya sudah ada satu pasien yang dijadwalkan bertemu dengan beliau. Jadi pake acara nunggu dulu deh. Sholat ashar di mushola klinik doanya udah gak bikin nangis lagi. Udah pasrah sepasrah-pasrahnya kayak waktu jadi pengantin baru. *hehehe..*

Jam 17:50 udah azan maghrib tapi pasien tadi belum keluar juga, saya girang.. bisa ngadu-ngadu lagi ama Allah di mushola. Pokoknya habit manusianya keluar banget deh, kalo lagi ketakutan jadi kolokan ama Allah gitu, hehe.. Tapi beneran deh, yang berasa tegang jadinya bukan saya, tapi malah suami. Tegangnya tuh sampe keliatan di wajah dan sikapnya, kayak waktu mau ijab kabul. *ini apa sih ngomongin jaman pengantin melulu*

Jam 18:15 saya dipanggil masuk ruang operasi. Mulut masih komat-kamit tapi mental udah lumayan tenang. Sebelum operasi saya diminta menandatangani surat pernyataan persetujuan untuk melakukan tindakan medis. Hiks, cuma nandatanganin ginian aja udah bikin saya jadi deg-degan lagi dah..

Laa hawla wa laa quwwata illaa billaah.. bukannya mau pamer sok relijius, tapi kalimat itu sungguh benar adanya: Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah. Proses operasi dimudahkan dan dilancarkan oleh-Nya. Contoh gampangnya: Begitu buka mulut, dokter mengoleskan kapas yg sudah dibasahi sejenis cairan antiseptik, sambil berkata, "ini dingin ya.." maksudnya mungkin biar saya nggak kaget. Tapi ternyata nggak dingin. Lalu sebelum gusi disuntik bius, dokter berkata pada saya, "ini sakit ya.." tapi ternyata gak sakit. Kata orang-orang suntik bius bikin kepala serasa segede semangka, kesemutan, timbul rasa baal (kebal) yang aneh. Alhamdulillah saya nggak ngerasa apa-apa. Malah sempat kuatir, jangan-jangan ini biusnya nggak bekerja.. ^__^

Lalu wajah ditutup kain hitam yang dilubangi di bagian mulut. Saya tahu, itu dilakukan agar saya nggak perlu melihat peralatan dokter seperti bor, tang, suntik dll yang bisa bikin parno. Tapi memang saat itu saya jauuuuh banget dari rasa panik. O iya, mulut saya juga dipasangi alat penahan supaya mangap terus.

Agak horor juga waktu akhirnya gigi saya siap dicabut setelah gusi disayat kiri kanan, dan dibor sana sini. Ternyata akarnya kuat sekali, hingga dokternya ngasih kode-kode ke asistennya untuk megangin kepala saya. Dan wow, terjadi tarik menarik yang lumayan dahsyat antara asisten dan dokter gigi. Kepala saya ketarik kanan kiri demi untuk melepaskan si gigi yang akarnya masih sangat kuat itu. Nggak kebayang kalo gak dibius kayak gimana tuh ya, serem banget.

Alhamdulillah akhirnya si gigi lepas juga. Gusi dijahit dan saya disuruh bangun pelan-pelan. Takut oleng hihihi.. Selesai deh. Sebelum pulang, saya diberi berbagai obat, antara lain untuk menghentikan pendarahan, antibiotik dan juga penghilang sakit bila nanti efek biusnya sudah hilang, dan konon katanya sakitnya bisa nyoooss dung dueerr kayak abis digebukin orang sekampung. And you know what, itu nggak terjadi. Bahkan obat penghilang sakitnya nggak kepake.

Dua minggu mulut masih nggak nyaman dan selama seminggu harus makan makanan yang lunak menggunakan gigi geraham yang sehat. Setelah seminggu kembali lagi untuk cabut jahitan, dan dilihat apakah ada infeksi atau tidak. Alhamdulillah gak ada infeksi, cuma sedikit sariawan di bekas suntikan bius.

Yang punya masalah impaksi, ayoo jangan ditunda-tunda lagi untuk dioperasi, cari info dokter yang bagus, supaya kita nggak ngerasa sakit pasca operasi. Dokter gigi yang saya rekomendasikan namanya drg. Rosnoviani, praktek di klinik pribadinya di Jakarta Utara. Tapi tentunya banyak juga dokter gigi bagus yang bisa teman-teman cari di dekat tempat tinggal masing-masing, atau google aja, insya Allah ketemu.

Pilih mana, nggak nyaman selama 2 minggu atau migrain seumur hidup? Hayooo.. :)



Monday, October 31, 2011

BULLYING

Banyaknya kasus bullying saat ini membuat saya harus bersyukur bahwa saya dibesarkan dan bersekolah di daerah yang sama sekali tidak terkontaminasi dengan kebiasaan seperti itu. Walau lahir di Jakarta tapi saya dibesarkan di Sorong, Papua Barat (waktu itu masih Irian Jaya). Sejak mulai masuk TK sampai menyelesaikan pendidikan SMA saya tidak pernah sekalipun merasakan atau bahkan melihat adanya kekerasan yang terjadi di kalangan teman-teman saya. Atau emang saya aja yang nggak nyadar ya?!

Sebelum kasus bullying ini rame, setiap kali melihat film, baik asing maupun lokal yang bertema demikian, saya selalu keheranan dan merasa itu bukan sesuatu yang nyata dan hanya dibuat-buat. Saya sempat bertanya pada adik saya, "Dulu waktu kamu sekolah ada nggak sih anak yang dihina-hina atau digencet teman-teman sampe segitunya?"
Dan dia menjawab dengan sama herannya seperti saya. "Nggak ada ah. Aneh."

Bullying sendiri secara definisi adalah perilaku agresif yang dilakukan berulang-ulang secara sengaja dengan tujuan menyakiti orang lain baik secara fisik maupun mental. Tindakan bullying dilakukan oleh orang yang ingin mendapatkan kekuasaan atas diri orang lain.

Berdasarkan bacaan dan tontonan, bully yang paling umum terjadi adalah saat masuknya seseorang ke suatu lingkungan baru, kalau orang lama suka, dia nggak akan dibully, tapi kalau orang lama gak suka, siap-siap aja dikerjain. Selain itu, adegan bully yang sering dipakai di film-film (dan sinetron!) antara lain adalah: anak cacat yang ditertawai atau diganggu teman-temannya, si kutu buku dibentak-bentak oleh si populer (kalo si kutu loncat dibentak guru sih pernah liat hehe), apalagi junior yang dianggap saingan oleh senior lalu dikeroyok, yaiks.. #lebay!
Semua itu adegan yang nyebelin banget buat saya.

Oke, kalo boleh dibilang salah satu bentuk bully, dulu saya sempet ngerasain opspek dan sebagainya (eh sekarang masih ada ya), tapi setelah penggojlokan itu selesai, ya udah. Gak berlanjut jadi panjang di hari-hari berikutnya kayak sinetron stripping. Kebayang capeknya jadi orang yang dibully, selama opspek aja udah capek, apalagi sampe bertahun-tahun.

Belum lama ini sempet nonton film Hollywood yang judulnya The Final (2010), yang mengisahkan tentang anak-anak yang dibully sedemikian rupa hingga mereka nggak tahan lagi dan memutuskan untuk membalas pembully mereka dengan cara yang sangat ekstrim. Amit-amit, serem banget.

Segitu besarkah dampak bully buat mereka yang mengalaminya? Gimana cara menghentikannya ya kalau memang ternyata makin banyak pelakunya, seperti yang sering diberitakan? Kalo nanti anak saya ternyata ngga jadi anak yang populer dan dia digencet teman-temannya, siapa yang harus disalahkan? #parno banget, punya anak aja belom. #biarin saya kan keibuan.

Kalian sendiri pernah gak sih melihat langsung tindakan bully selama sekolah? Please share with me, terutama teman-teman yang lulus antara tahun 1990-2000. Kalo anak jaman sekarang, gak masuk itungan yaaa..

Gak masuk itungan juga buat mereka yang punya kasus seperti gambar di bawah ini, hehehe..


PS: Tahu gak, kata 'bully' pertama kali digunakan tahun 1530-an dan ternyata berasal dari bahasa Belanda, yang berarti "sweetheart". Kata ini terus berevolusi hingga akhirnya di tahun 1710 memiliki arti seperti yang kita kenal sekarang. Aneh ya?



Thursday, October 15, 2009

I LOVE CHOCOLATE!

Artikel lama dari KOMPAS.com. 

Sejak ratusan tahun lalu reputasi cokelat sebagai makanan pembangkit libido sudah dikenal orang. Raja-raja masa lampau juga diceritakan selalu minum cokelat setiap hari agar tetap perkasa untuk menggilir harem-haremnya yang berbeda setiap malam.


Menurut situs Wikipedia, kata cokelat berasal dari bahasa suku Aztec, xocoalt, yang berarti minuman pahit. Suku Aztec dan Maya di Meksiko percaya bahwa Dewa Pertanian telah mengirimkan cokelat yang berasal dari surga kepada mereka. Penakluk Aztec Hernando Cortes kemudian membawanya ke Spanyol antara tahun 1502-1528. Oleh orang-orang Spanyol, minuman pahit tersebut dicampur gula sehingga rasanya lebih enak. Cokelat kemudian menyebar ke Perancis, Belanda, dan Inggris.

Konon, di dunia ini rasa makanan yang paling digemari adalah cokelat. Tak heran bila cokelat kini mewujud dalam berbagai bentuk makanan, mulai dari es krim, kue, minuman, hingga susu. Tak sedikit pula orang yang ketagihan makan cokelat (chocolate craving).

Hal ini sering dikaitkan dengan kandungan phenylethylamine, salah satu zat yang bersifat neurotransmiter yang berhasiat menghasilkan dopamine. Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aprodisiak yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta (hati berbunga).

Perbaikan suasana hati, perasaan nyaman dan bahagia tadi pada akhirnya akan membangkitkan hasrat bercinta. Perempuan yang memakan cokelat mood-nya juga lebih baik karena kandungan magnesiumnya. Kandungan flavonoid dalam cokelat pun mampu melenturkan pembuluh darah sehingga aliran darah lancar, termasuk yang menuju organ seksual pria.

Karena itu, kunyahlah beberapa potong cokelat sebelum bercinta.

Ya ya ya, dengan senang hatiiii.. :)

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...