Daisypath Anniversary Years Ticker

Tuesday, February 24, 2015

BERWISATA KE TAMAN NASIONAL UJUNG KULON


Tanggal 21-22 Pebruari 2015 saya dan suami alhamdulillah berkesempatan jalan-jalan ke Taman Nasional Ujung Kulon, Banten. Senangnya? Jangan ditanya. Eh boleh deh ditanya, jawabannya adalah seneng bangeeeet.. Kenapa? Karena sebelumnya saya udah beberapa kali secara gak langsung merasa dikomporin sama teman saya si Adek Dera Soekandar yang tahun lalu jalan-jalan ke sana dan berhasil bikin saya takjub ngeliat pemandangan alamnya. 

Trip dimulai dengan berangkat dari meeting point di Pasar Festival, Kuningan Jaksel. Tim kami terdiri dari 11 orang. Dikit ya? Gpp, biarpun cuma bersebelas tapi hebohnya lebih dari 111 orang kok, hahahaha.. lebay. Diperkirakan perjalanan akan berlangsung selama 8 jam ke ujung barat pulau Jawa. Tujuannya adalah desa Sumur, Banten.


Berangkat pake mobil Elf, perjalanan dimulai pukul 10 malam, Jumat 20 Pebruari 2015, menuju barat, ke arah Serang kemudian Cibaliung dan Pandeglang. Suasananya menyenangkan banget alias semua ngantuk dan tidur, hehehe.. Sempat kebangun beberapa kali karena supirnya ngebut banget, mungkin karena jalanan gak terlalu ramai. Tapi lalu saya tertidur lagi. Terus sempet kebangun lagi karena jalanan yang dilalui lumayan rusak. Denger-denger dari EO nya, katanya ini udah lumayan, gak terlalu parah seperti tahun lalu. 

21 Pebruari 2015
Alhamdulillah ternyata nyampenya 2 jam lebih cepet dari perkiraan, alias cuma 6 jam, alias kepagian, alias jam 4 dini hari, hehe.. Tapi lumayanlah, jadi bisa tiduran tanpa gelombang darat di sebuah kantor desa, semacam kantor Kelurahan setempat, sebelum masuk waktu sholat Subuh. Ini sedikit penjelasan wilayahnya yang saya contek dari papan pengumuman kantor tersebut.


Istirahat sejenak di kantor kelurahan (atau kecamatan?)

Luas kawasan Taman Nasional Ujung Kulon 120.551 ha, terdiri dari:
Luas Daratan: 76.214 ha.
Luas Perairan Laut: 44.337 ha.
Secara administratif Taman Nasional Ujung Kulon terletak di Kecamatan Sumur dan Cimanggu, Kabupaten Pandeglang, Propinsi Banten, yang secara geografis terletak antara 10202'32" - 10537'37" BT dan 0630'43" - 0652'17" LS.

Setelah itu kami melanjutkan perjalanan ke tempat kapal berlabuh sekitar 1 km lagi. Tiba di desa Sumur suasana masih gelap, penduduk pun belum banyak yang bangun. Jadi tidur-tiduran lagi deh. O iya, desa ini banyak banget anjingnya, tapi anjingnya gak ada satupun yang galak atau hobi ngendus-ngendus. Jadi saya yang parno sama anjing pun tenang jalan-jalan melihat-lihat desa dan laut lepas dari tepi pantai. Banyak terlihat Bagan, penangkap ikan di sepanjang laut. Terlihat juga pulau Umang di seberang, tidak terlalu jauh. Kalau ke sana pakai kapal, paling hanya 15-20 menit perjalanan. Pulau Umang juga adalah pulau wisata, namun memang isinya hanya resort dan tempat bersantai keluarga. Nggak ada taman nasional di sana. 


Deretan bagan (alat penangkap ikan) di desa Sumur

Jam 7 kami sarapan pagi, dan sambil menunggu kami pun ngobrol-ngobrol sambil saling memperkenalkan diri. Yup, itu jalan bareng satu mobil semalaman belum sempet kenalan yang bener, cuma salaman-salaman terus tidur, hahahaha.. 


Sarapan dulu sebelum nyebrang.
Nyebrang pake perahu ke kapal

Jam 8 pagi kami nyebrang pakai perahu kecil ke arah kapal kayu yang berlabuh agak jauh dari pantai, karena di pantai gak ada dermaga. Menyenangkaaan, cuaca cerah, angin bersahabat, dan lautnya tenang. Alhamdulillah.

Jam 10.30 tiba di pulau Peucang. Pantainya baguuus banget, pasirnya putiiih, lautnya jernih dan ikannya banyaaak, gak sabar pengen nyemplung. Di pulau Peucang banyak babi hutan berkeliaran, bukan dalam hutan, tapi di area terbuka tempat kami mendaftarkan rombongan di kantor setempat. Lagi-lagi, babinya juga gak galak, malah cenderung cuek. Ya setipe anjing di desa Sumur tadi. Mungkin mereka sudah sepakat bersikap seperti itu, namanya 'kesepakatan anjing dan babi', hahahahaha..


Welcome to pulau Peucang!

Bengong liat babi hutan liar


Jam 11.00 kami mulai menyusuri hutan dengan berjalan kaki. Masya Allah, yang namanya hutan itu ya (dan ini yang ngomong saya, yang hampir gak pernah masuk hutan seumur-umur), menakjubkaaan banget! Begitu masuk, banyak suara-suara yang bikin merinding, entahlah itu suara apa, bisa jadi suara tonggeret atau burung atau monyet, pokoknya yang tadinya saya kira bakal sunyi senyap, ternyata ramai sekali. Padahal sejauh mata memandang hanya pohon-pohon, akar-akar, pohon tumbang, jamur, dan berbagai macam tanaman. Bikin merinding tapi nggak bikin takut. Lalu tau-tau ada yang muncul di balik pepohonan. Rusa! Saya dengan noraknya mendekati karena ingin foto bareng, tapi rusanya lari, hiks.. Ternyata gak berapa lama saya melihat rusa-rusa lainnya bermunculan, memperhatikan kami dari kejauhan. Ya udah karena mereka ga mau didekati, jadinya kami hanya memotret mereka dari kejauhan juga (dizoom biar keliatannya deket, hehehe..)


Berjalan menyusuri hutan
Rusanya takut sama orang

Jam 12.00 hutan yang kami lalui menjadi semakin terang karena ternyata di ujung sana ada pantai. Yes, kami sudah sampai di pantai Karang Copong. Satu lagi keindahan terpajang di depan mata. Laut lepas dengan pantai berbatu-batu. Karena air sedang surut, jadi kami bisa jalan agak ke tengah laut dan menikmati nikmatnya merendam kaki yang lelah di air laut yang sejuk, setelah berjalan sejauh 4 km selama 1 jam. Alhamdulillah, nikmatnya.. Terbayar semua rasa lelah.. :)


Pantai Karang Copong


Bagus kan pemandangannya?

Jam 12.30 kami kembali masuk ke hutan yang tadi kami lalui. Balik ke tempat awal. Berjalan melewati jalan setapak yang sama, namun tetap dengan sensasi kekaguman yang belum habis-habis. Sambil menghirup dalam-dalam udara di hutan, dan mengisi paru-paru kami dengan oksigen bersih yang jauh dari polusi. Makasih ya Allah, atas keindahan ini.

Jam 13.30 kami keluar hutan, sholat, lalu makan di atas kapal sambil menikmati pemandangan laut dan pantai sambil merasakan sejuknya angin sepoi-sepoi.. fiuh, gak nyesel banget deh dateng ke tempat ini. Gak lama kemudian, kami bersiap-siap ke tempat snorkling. 


Main air, snorkling, horee

Snorkling selama satu jam, kecipak kecipuk sambil ada sedikit drama rumah tangga antara pak dan bu Deri. Lumayanlah jadi tontonan teman-teman, semoga hidup kami menceriakan hidup anda, hahahaha.. 

Setelah puas snorkling, kami menuju pulau Handeuleum, tempat kami akan bermalam. Jam menunjukkan pukul 15.30. Tiba di pulau Handeuleum pukul 18.00, lagi-lagi kami dibikin merinding. Karena ternyata ini pulau yang sangat sepiii.. Beda dengan pulau Peucang yang lumayan ramai dengan wisatawan. 


Dermaga pulau Handeuleum

Jalan menuju penginapan kami pun agak-agak horror. Nggak keliatan ada bangunan apapun. Tapi karena menjelang maghrib, dan pasti kalau gelap bakal lebih serem lagi, ya sudah tanpa banyak tanya kami buru-buru melewati jalan setapak di depan kami. 


Jalan setapak menuju penginapan di Handeuleum

Akhirnya tampak juga bangunan tempat kami akan menginap. Kata teman-teman trip, kayak di film "Villa Berdarah" hahahaha..  (ketawa padahal sumpe takut banget)


Di ujung jalan setapak, wak waaw.. villanya muncul!

Ada petugas yang mengurus tempat itu, dan mereka pun punya rumah tersendiri di sekitar situ. Selebihnya, lingkungan ini lagi-lagi dikelilingi hutan yang gelap dan liar. Saat sunset, suasana indah lagi-lagi terpampang di depan mata. Masya Allah, indahnya ciptaanMu..


Sunset di pulau Handeuleum

Ternyata suasana penginapannya cukup menyenangkan. Rumahnya bersih, kamarnya juga bersih, dan syukurnya kami bersebelas, jadi rame hehehe.. Nggak ada rombongan lain lagi, hanya rombongan kami yang menginap di pulau ini.

Malamnya, setelah dinner, ada yang mendekati teras rumah kami. Berjalan dengan anggun perlahan dan penuh rasa ingin tahu. Ya, rusaaaa! Waah, senangnya tak terkira. Rusa-rusa ini jinak sekali. Mereka mau makan langsung dari tangan kami. Bahkan ada teman-teman yang memberi makan dari mulut ke mulut. Seruuuu! Kebetulan banyak roti yang tidak kami makan, jadi kami memberikannya pada mereka. 


Jinak-jinak rusa, bukan merpati hehe..

Jam 10 malam, kami langsung pulas semua. Kelelahan setelah aktifitas seru seharian. 

22 Pebruari 2015
Jam 5 subuh aktifitas kami kembali dimulai. Buru-buru kami ke dermaga karena ingin mengejar sunrise. Alhamdulillah ternyata sunrise muncul dengan sangat lambat di sini. Sebelum sang mentari terlihat, semburat warnanya di langit begitu memukau, speechless ngeliatnya. Wow, indahnya tanah airku..


Menanti sunrise
Akhirnya muncul juga si matahari


Kami sarapan di dermaga, menikmati setiap suapan dengan penuh rasa syukur. Pantai yang bersih, mentari yang masih malu-malu, aroma laut yang menenangkan. Nikmaaat tiada tara.. 


Sarapan di dermaga
I love you suami, jangan mesem-mesem dong!

Setelah sarapan, kami menjelajah lagi pulau ini, walau hanya di seputaran penginapan. Ada satu lagi sisi lain pulau ini yang agak bikin merinding. Di salah satu tepian pantai, terlihat sebuah boneka lusuh yang digantung di ranting pohon. "Ada Conjuring!" kata suami saya, hihihi.. Di dekat pohon tersebut ada rongsokan perahu tua yang dibiarkan begitu saja. Namun tetap saja ada keindahan yang terlihat di situ. 


Siapa yang menggantung dia? kasihan..
Rusted old boat

Sempat memberi makan rusa lagi, bercanda-canda lagi dengan satwa manis itu, hati rasanya adem beneeerrr.. Nggak lama kemudian kami bersiap-siap meninggalkan pulau Handeuleum. Tujuan berikutnya adalah spot untuk canoing, menyusuri sungai yang tertutup rimbunan pepohonan sagu. 


Sebelum berangkat, ngasih makan rusa lagi
Selamat tinggal beautiful Handeuleum..
Kami naik kapal pukul 8 lewat. Menuju spot canoing jam 8.30an, diikuti perahu yang nanti akan kami pakai untuk menyusuri sungai. Tiba di lokasi pukul 8.50, kami turun dari kapal ke perahu. Dengan perahu kami menuju sungai yang tak jauh dari situ. Ada 2 orang bapak yang jadi pemandunya dan mengoperasikan motor di perahu tersebut. 

Judulnya aja canoing, hehe.. tapi yang kami naiki sebenarnya perahu panjang biasa. Bukan kano yang biasa dipakai perorangan. 

Sesampainya di sungai, motor dimatikan, dan kami mulai mendayung. Lagi-lagi amazing scenery hadir di depan mata. Pohon sagu yang menyemak di sepanjang sungai, dan pepohonan liar yang menjulang hingga menutupi langit di atas kami dan kadang menjuntai hingga ke tengah sungai, kesunyian yang menyelimuti, benar-benar bikin betah berlama-lama di sungai ini.


Mendayung perahu menyusuri sungai
Kupu-kupu macan, burung elang, dan berbagai satwa kecil tampak sesekali muncul di sela-sela pepohonan. Alhamdulillah nggak ada buaya di air, atau ular yang tiba-tiba bergelantungan di dahan pohon di atas kepala kami. Kalau ada, mungkin agak-agak panik juga ya, hehe..


Om dan tante pengen mejeng juga
Ketemu peserta canoing yang lain, namun jumlah mereka lebih sedikit. Say hello sambil nyengir-nyengir doang, karena salaman dan cipika cipiki kayaknya gak mungkin.. #yaiyalah


Row your boat Sir, if you see the crocs don't forget to scream!


Setelah puas canoing, kami kembali ke kapal. Waktu menunjukkan pukul 9.45.
Spot berikutnya lagi-lagi snorkling spot, hihihi.. ini rombongan yang bener-bener gila snorkling. Saya? Duduk manis aja di kapal sambil godain suami yang pengen ngudut sambil rebahan di air laut. #biniganjen


Santai di laut


Waktu sudah menunjukkan pukul 11.30 dan kami pun bersiap-siap kembali ke desa Sumur. Yah, sebentar lagi berakhir sudah petualangan ini. Masih sempat makan siang di atas kapal sekali lagi sambil becanda-canda menikmati kebersamaan. Setelah makan, jam 12.30 kapal mulai jalan menuju pulau Jawa, alias desa Sumur. Saya milih tiduuur.. ngantuk bo.

Ternyata perjalanannya gak terlalu lama, jam 13.00 pulau Umang mulai terlihat. Jam 13.30 kapal berlabuh, kami lompat turun ke perahu, dan melanjutkan ke desa Sumur lagi. Istirahat sejenak di desa Sumur, bersih-bersih badan dan sholat, lalu naik Elf menuju ke Jakarta pukul 15.00. Selamat tinggal Ujung Kulon, pengalaman bersamamu tak kan pernah terlupakan.

Sempat berhenti beberapa kali untuk isi bensin, beli snack, dan makan malam, akhirnya pukul 22.00 kami tiba kembali di Jakarta. Alhamdulillah. Saya dan suami ngambil mobil di apartemen teman, dan kembali ke rumah dengan hati senang. Tiba di rumah jam 23.30, bersih2 badan, dan tiduuuuurr.. 

Makasih ya teman-teman seperjalanan yang luar biasa, EO keren Bang Andy dan Cindy, kakak beradik Fanny dan Rina, Arif yang sukses ngasih makan rusa pake bokong (hahaha.. bingung kan lu?), mbak Ponsen dan putri cantiknya Raira, teman-teman sekantor suami, Wati dan Mei, semoga kita bisa kumpul-kumpul lagi yaa di trip berikutnya. 


Happy!


1 comment:

  1. 1xbet korean online - legalbet.co.kr
    1xbet 1xbet com korean online bet - legalbet.co.kr. Sportsbet.com. Sportsbet.com is a reliable platform for online sports betting.

    ReplyDelete

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...